Lima Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Argumentasi dan penjelasan oleh Mastin rusmala
Masalah
pendidikan di Indonesia
1.
Masalah
moral siswa
Beberapa
bulan yang lalu telah terjadi masalah yang mengakibatkan beberapa siswa
melakukan hal- hal yang tidak semestinya seperti ; merokok, tawuran, siswa yang
melakukan tindak kriminalitas kepada gurunya sendiri.
Bagaimana hal tersebut
dapat terjadi ? Perkembangan moral menurut teori belajar sosial merupakan
proses yang dipelajari selama proses interaksi sosial seseorang dengan orang
lain. Perkembangan sosial berlangsung melalui proses peniruan. Remaja atau anak
akan berkembang moralnya dengan baik apabila dalam sejarah hidupnya, ia dapat
meniru orang lain di lingkunganya bertingkah laku moral dan sekaligus dilatih
melakukan meniru moral- moral yang baik.
Biasanya anak yang
tidak mampu memilah tingkat pemahaman baik dan buruk, benar dan salah, sehingga
hal- hal tersebut mereka anggap biasa.
2.
Guru
hanya manusia Robot yang hanya mengikuti sistem
Kurikulum
yang sering kali berganti- ganti di Indonesia membuat pendidik dan peserta didi
menjadi binggung dan manusia robot yang hanya selalu mengikuti sebuah sistem
tanpa mempunyai kesempatanya dengan mengembangkan kemampuan mereka.Pendidikan
saat ini hanya mampu memenuhi kebutuhan zaman bukan kritis pada zaman. Karena
dengan adanya berbagai kebijakan- kebijakan yang selalu bermunculan dan
berganti- ganti setiap tahunnya, membuat guru yang hanya menerima pelatihan
atau pengajaran mengenai kebijakan baru tersebut tidak mampu mengajar dengan
maksimal. Apalagi dengan adanya sistem kebijakan baru dengan menganti kurikulum
dengan kurikulum 2013 membuat para peserta didik dan pendidik binggung untuk
mengembangkan kreativitasnya khususnya pendidik karena didalam buku kurikulum
2013 sudah tertera tujuan dan proses belajar mengajar yang harus di ikuti
petunjuknya. Sehingga bagi peserta didik yang mempunyai kemampuan yang membutuhkan
perhatian lebih akan sangat ketinggalan karena didalam kurikulum tersebut untuk
satu pembelajaran akan dihabiskan dalam satu hari. Sehingga bagi peserta didik
yang tidak masuk sekolah atau izin akan ketingalan materi tersebut. Hal
tersebut mengakibatkan kualitas pendidikan dan materi yang akan diserap oleh
para peserta didik berkurang sehingga mereka hanya seperti alat yang mampu
digunakan untuk memenuhi zaman saja. Solusi untuk masalah-masalah teknis
dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas
sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi
solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai
pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya,
diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran,
meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan
sebagainya.
3. Pemerataan pendidikan
Permasalahan
yang ketiga adalah masalah pemerataan pendidikan yang masih sangat membutuhkan
bantuan. Indonesia adalah negara kepulauan. Dalam
melaksanakan fungsinya sebagai wahana untuk memanjakan bangsa dan kebudayaan
nasional, pendidikan nasional diharapkan dapat menyediakan kesempatan yang
seluas-luasnya bagi seluruh warga Negara Indonesia untuk memperoleh pendidikan. Masalah pemerataan
pendidikan adalah persoalan bagaiman sistem pendidikan dapat menyediakan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga Negara untuk memperoleh
pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi wahana bagi pembanguana sumber daya
manusia untuk menunjang pembangunan. Namun kenyataan dilapangan kurangnya
tenaga pendidik, sarana dan prasarana yang kurang memadai membuat kualitas pendidikan di daerah yang
satu dengan yang lain sangatlah berbeda.
4.
Pengangguran
Permasalahan dalam pendidikan yang keempat adalah banyaknya pengangguran,
setelah mereka lulus banyak para lulusan yang tidak mndapatkan pekerjaan dan
memilih menganggur padahal banyak dari mereka yang lulusan S1. Peran pendidikan disini belum mampu untuk
mengimplementasikan pemerataan pekerjaan dan pendidikan yang sudah mereka
peroleh sehingga masih banyak masalah yang ditemui ada beberapa pekerjaan yan g
tidak sesuai dengan skill atau jurusan mereka. Sehingga kualitas dan
pemerataannya juga tidak sesuai sehingga menghasilkan tidak seimbangnya
pekerjaan dengan jumlah para pencari kerja.
5.
Permasalahan Profesionalisme Guru
Guru adalah pendidik dan pengajar sekaligus berperan sebagai orang tua
kedua di sekolah, masalah profesionalisme guru ini sangat mempengaruhi mutu
atau kualitas pendidikan yang
dihasilkan. Salah satu komponen yang utama dalam pendidikan adalah
perang guru dan profesionalitas mereka. Guru yang proffesional harus memiliki
kualifikasi dan ciri- ciri tertentu diantaranya :
a.
Harus memiliki landasan pengetahuan yang
kuat
b.
Memiliki kompetensi yang bagus
c.
Sudah melalui sistem seleksi dan
sertifikasi
d.
Memiliki tanggung jawab yang besar,
jujur
e.
Memiliki jiwa kode etik Guru
Namun yang terjadi sekarang adalah banyak
guru yang selalu dibebankan dengan masalah administrasi yang sebetulnya
bukanlah pekerjaan mereka, sehingga hal tersebut sangat menyita waktu dan
tenaganya. Guru menjadi tidak maksimal dalam mengajar karna dalam proses
belajar mengajar menjadi tidak maksimal. Padahal guru mempunyai peranan yang
sangat penting untuk mengubah dan memberikan pengajaran maupun pendidikan
kepada siswa sehingga nantinya mampu menghasilkan lulusan atau sumberdaya
manusia yang kritis akan zaman.
Komentar
Posting Komentar